Rss Feed

Tulisan Kebahagiaan #14: Kebahagiaan is You !

Sabtu, 28 Januari 2012

" Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. " - Autumn in Paris, hal.233


"Aku memang baru mengenalnya, tapi rasanya kami seperti teman lama yang baru saja bertemu kembali setelah sekian lama kehilangan kontak. Dan tiba-tiba saja aku sadar, dia telah menjadi bagian dari hidupku. "


Aku pertama kali bertemu dengannya di studio mini miliknya. Pertemuan yang tanpa diatur, percayalah. Tanpa sengaja, sedikit mengobrol menjadikan aku akrab dengannya. Sebelumnya, aku berfikir perkenalan kami hanya sebatas itu. Tanpa diduga, obrolanku dengannya berlanjut setelah salah seorang teman kuliahnya dan sekaligus temanku sesama desainer di kantor memberikan alamat email ku padanya.

Obrolanku dengannya hanya sebatas dunia maya. Setelah pertemuan pertama itu - yang tanpa sengaja - percaya atau tidak, aku tidak pernah punya kesempatan bertemu dengannya lagi. Alasannya aku dan dia sama-sama punya kesibukan. Bagi aku dan dia, obrolan tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhanku dan dia untuk saling mengetahui keadaan dan menghilangkan kebosanan. Awalnya obrolan kami tidak wajar. Saling berceloteh seperti obrolan seorang rival dipertandingan olahraga. Obrolan yang aneh untuk kategori teman baru Tapi, hal ini justru yang menyamankan kami satu sama lain. Menjadi lebih terbuka satu sama lain dan obrolan kami sampai pada hal-hal sensitif dan pribadi. Sampai suatu waktu, dia mengatakan hal yang tidak pernah aku bayangkan sama sekali. Dia tertarik padaku.

Aku kebingungan ketika dia mengatakan kebenaran itu melalui telepon. Aku baru saja sembuh dari "penyakit" itu belum lama. Dan aku tak mau memulainya kembali secepat itu. Aku tidak pernah pernah percaya cinta pada pandangan pertama. Tapi, sayangnya dia tidak. Dia sangat percaya akan hal itu. Aku masih beranggapan perkataannya itu hanyalah kesalahan penilaiannya yang terkesan menarik kesimpulan sendiri. Sampai akhirnya, aku benar-benar merasakan perasaan yang sama setelah pertemuan kami yang kedua. Kali ini, pertemuan yang memang sudah diatur.

Aku tahu, aku orang tidak mudah jatuh cinta. Tapi, mengapa dalam kasus ini, justru malah sebaliknya? Entahlah. Demi Tuhan, ini memang tidak boleh terjadi padaku. Kami berbeda, kau tahu. Kami berbeda keyakinan. Dan segalanya tidak mungkin. Kami hanya sepakat untuk berteman. Tidak lebih, tidak kurang.

Tapi ternyata kesepakatan kami itu adalah hal yang sangat sulit dijalani. Awalnya, kami masih intens dalam berkomunikasi, bahkan lebih sering daripada sebelumnya.
Namun, perasaan itu semakin dalam, terlebih dari pihaknya. Karena tidak mau terlalu dalam lagi, dia memutuskan menghindariku diam-diam. Aku lupa sudah berapa lama ia menjalankan aksinya itu. Tapi aku selalu merasa pada beberapa hari sebelum ia memberikan pengakuan bahwa ia menghindariku. Ada yang aneh terhadapnya.
Selama percakapan yahoo, dia lebih banyak diam dan jarang berkomentar panjang lebar. Telepon terakhir yang kami lakukan adalah saat dia melakukan confession itu, menjadi percakapan terakhir dan percakapan paling garing sedunia. Jika biasanya kami merasa waktu begitu cepat saat dalam obrolan, saat itu waktu menjadi sangat lama. Aku ingat, obrolan terakhir itu hanya 30 menit. Aku menyebutnya 30 menit yang membosankan. Tidak banyak kami bicara saat itu. Terlalu banyak diam dan tidak bisa berkata. Aku yang kurang fit saat itu, semakin pusing mendengar pengakuannya. Ditambah lagi nada suaranya yang lirih dan terasa berat menambah kepeningan. Speechless, aku tak tahu apa yang harus aku katakan. Aku sadar, aku tidak mungkin egois. Itu adalah pilihannya.


Satu satunya yang bisa aku lakukan adalah menghormati keputusannya dan berusaha mengikuti kemauannya. Tapi, tentu itu tidak mudah. Dan keluar dari situasi ini. Aku tidak akan melupakan dirinya, tetapi aku harus melupakan perasaanku padanya. Pasti butuh waktu lama sebelum aku bisa menatapnya tanpa merasakan apa yang kurasakan setiap kali aku melihatnya. Mungkin suatu hari nanti - entah kapan - semuanya bisa kembali seperti keadaan sebelumnya saat kami bertemu pertama kali dan saat itu aku percaya, adalah waktu yang terbaik untuk kami berdua.

Kepada dia, yang secara pribadi, aku menyebutnya Bulan.
Untuk setiap waktu, inspirasi dan kasih sayangnya untukku.
Thank You !

Tulisan Kebahagiaan #13: Pria yang pintar hati.

Jumat, 27 Januari 2012


Saat aku menulis ini, aku teringat sederet pria-pria di masa lalu. Aku tidak tahu mengapa. Tapi, aku menyadari sesuatu hal yang belum pernah aku sadari. Ada banyak persamaan dari pria-pria itu.
Ya, pria-pria itu mirip.

Aku mengingat satu kutipan dalam buku yang sedang aku baca. Kutipannya seperti ini:
" Cukup memahami 1 pria saja, wanita sudah dapat memahami semua pria di dunia. Sebaliknya, Tidak cukup bagi pria memahami 1 wanita, untuk memahami semua wanita di dunia."

Membaca kutipan itu, aku memutar bola mata. Astaga, Tepat ! Aku langsung berfikir bahwa ada kode gen yang sama antara pria yang satu dengan yang lain (gen merupakan bagian dari DNA yang mengatur sifat dan perilaku manusia) Secara medis, memang tidaklah mungin ada kesamaan gen antara 1 orang dengan yang lain. Tapi, untuk makhluk yang satu ini, mungkin ilmu medis itu tidak berlaku.

Aku ingat, ada beberapa pria belakangan ini yang dekat denganku, adalah orang-orang yang memang memiliki kesamaan hobi dan kegemaran. Mereka suka Art. Mereka suka Digital Imanging. Mereka film a holic. Mereka suka fotografi. Bagiku, mereka tidak dapat dibandingkan, karena secara kemampuan otak kiri dan otak kanan, mereka ada di urutan top three. Mereka pintar. Mereka punya kharisma yang berbeda. Aku menyukainya. Aku suka mereka.

Ada persamaan lain antara mereka. Kelemahan, aku pikir. Entah apa karena pria semacam itu memang puya masalah d bagian ini atau tidak, atau mungkin memang setiap pria seperti itu. Mereka top di otak kanan dan otak kiri namun buttom di hati. Pria yang sulit menetapkan hati. Aku baru tahu ada pria jenis ini. Tapi mungkin, memang bukan hanya pria dari kalangan smart yang seperti ini. Bisa jadi ini sejajar dengan sifat umum para wanita yang suka berbelanja dan bergosip. Sifat Alamiah sekaligus sifat liar. Aku tidak tahu. Banyak hal yang harus lebih dimengerti dan dipelajari oleh para pria ini. Mereka harus melatih kepekaan. Melatih kepekaan bukan seperti latihan ilmu kebatinan. Melatih kepekaan lebih kepada berlatih melihat situasi dan wanita yang tepat untuknya. Melatih kepekaan juga termasuk menguji perasaan dan hati. Karena kebanyakan pria adalah pria yang kurang peka.

Pria yang tidak hanya pintar di otak kanan dan otak kiri, tapi juga pintar hati:
peka dan bijak memilih.

Aku sedang memilih pria yang pintar hati.

Tulisan Kebahagiaan #12: Mencintai ayah

Kamis, 26 Januari 2012

Bagaimanapun keadaanmu, aku tetap mengasihimu, Ayah..!

Tulisan Kebahagiaan #11:Kebahagiaan adalah terima kasih

Rabu, 25 Januari 2012


Thank You - Arigatou gozaimasu - Merci - Danke - Gracias - Obrigado - Toda - Gamsahamnida - Terima Kasih.
Ada kebahagiaan dalam kata-kata itu.

Berkata "terima kasih" tidak dapat di pungkiri adalah hal yang simple. Tetapi, yang terpenting bukan kata-katanya, melainkan perasaan yang menyertainya. Apa yang kamu rasakan setelah mengucapkan kata "terima kasih"? Ingatkah kamu bagaimana rasanya?

Saat itu, aku baru selesai mengucapkan kata-kata itu setelah ada temanku yang bersedia meluangkan waktunya hanya untuk sedikit sharing bersama. Ada perasaaan senang yang timbul setelahnya. Perasaan lega juga. Seperti 1 kata terima kasih belum cukup seimbang untuk membalas waktu luangnya untukku.

Sebaliknya, pernahkah kamu ingat, bagaimana perasaan ketika kamu mendapatkan kata "terima kasih" dari seseorang? Perasaan yang hampir sama dengan perasaan ketika mengucapkan kata itu. Lega dan menyamankan. Terasa ringan,bukan. Aku menyimpulkan, itulah bagian dari kebahagiaan. Kata "terima kasih" seperti memiliki nyawa sendiri. Ia seperti magis. Seperti memiliki perasaan sendiri.

Sering-seringlah mengucapkan kata ini.
kebahagiaan adalah "Terima kasih"



Tulisan Kebahagiaan #10: Kebahagiaan: Ku kejar maka tak ku dapat

Selasa, 24 Januari 2012

Kenapa banyak orang yang mengejar kebahagiaan? Padahal kebahagiaan itu adalah salah satu hal yang diberikanNya secara otomatis ketika kita dilahirkan di dunia.

Aku tidak pernah mengerti, mengapa saat aku bertanya kepada seseorang mengenai apa yang dia kejar selama ini, dan dia menjawab. kebahahagiaan. Mengapa kebahagiaan perlu di kerjar? Apakah hal itu perlu? Apakah kebahagiaan punya kali seribu dan tidak bisa diam dalam posisinya?

Aku tidak tahu. Aku pernah mengatakan sebelumnya bahwa aku tidak tahu bagaimana bentuk dan rupa kebahagiaan "yang selalu di kejar-kejar" orang tersebut. Aku hanya bisa merasakannya.

Kebahagiaan dapat terlihat dalam bentuk apapun. Bahkan berkamuflase menjadi bentuk yang awalnya menyebalkan. Dia memang bandel dan nakal. Setidaknya, itu yang aku tahu. Bagiku, sepanjang detik, selalu ada kebahagiaan baru di sekeliling kita. Yang perlu dilakukan hanyalah menutup mata dan merasakannya. Kadang, orang-orang melihat kebahagiaan itu dari sisi ketika hal itu sulit di dapatkan, dan ketika mendapatkan, maka itu lah kebahagiaan. Kadang, mereka menyamakan kebahagiaan dengan materi yang mahal.

Kebahagiaan memang mahal, namun tidak dapat di ukur dengan alat pengukur apapun. Kebahagiaan itu seperti internet -terkadang-. Unlimited.
Tidak selamanya sesuatu yang di dapatkan dengan gratis, menjadi sesuatu yang tak tidak berharga dan tak bernilai. Sangat banyak hal yang demikian yang dapat menghasilkan kebahagiaan bagi orang yang membutuhkannya.

Kebahagiaan.

Ketika di kejar, kadang tak mendapat.

Kebahagiaan.

Seperti Jelagkung. Pergi tak dijemput, dan pulang tak di antar.
Dia singgah di mana saja dan menyusup kemana saja.
Tidak perlu mengejarnya,
karena kebahagiaan akan datang otomatis, percayalah

Tulisan Kebahagiaan #9: Kebahagiaan adalah panggilan

Senin, 23 Januari 2012


Apakah panggilan dalam hidupmu?
Adakah?
Aku percaya pasti ada. Kamu hanya belum benar-benar melatih kepekaanmu menemukannya.
Kalau begitu, temukanlah !

Aku sempat berfikir sejenak ketika aku membaca salah satu tulisan kak Theoresia Rumthe dalam blog nya. Aku memanggilnya dengan sebutan "Kakak", karena aku yakin dia sudah lahir terlebih dulu sebelum aku lahir, walaupun aku belum benar-benar memastikan hal itu. Kali ini, tulisannya memang sedang membahas tentang panggilan hidup.
Aku sedikit tertegun dengan tulisan itu. Benar, aku sedang melupakan apa panggilan hidupku. Aku mulai memutar otak, berusaha mengotak-atik ingatanku, apa sebenarnya panggilan dalam hidupku? aku sudah menemukannya atau belum? atau aku memang sudah menemukan namun hanya belum mengerti panggilan itu?


What's your calling? What's your live for?


Pertanyaan itu ada di dalam otakku sekarang. Aku suka terhadap media dan art. Aku suka menulis. Aku suka membaca. Tapi, ada 1 hal yang lebih aku sukai. Aku lebih suka mendengarkan. Aku suka ketika ada orang yang membutuhkan bantuanku. Aku suka bisa berbagi beban dengan orang lain. Aku suka berbagi dengan caraku, karena aku merasa ketika hal itu ku kerjakan, hidupku menjadi seimbang. Wujud "terima kasih" ku kepada Tuha atas kebahagaiaan hidup. Setelah "terima", lalu "kasih" kembali kepada orang lain. Menyenangkan. Media dan Art juga kadang menjadi pelampiasanku untuk ber "terima kasih". Aku menyadari, apa pun panggilan dalam hidupmu, apapun yang kamu kerjakan dalam
hidupmu, Kerjakan itu dengan segenap hatimu. Kerjakan itu seperti hari esok tidak akan pernah ada lagi.

"Mengerti panggilan kita. Menjalani dan melakukannya. Terkadang tidak mebuat saya dan kamu menjadi kaya secara material. Tapi seharusnya kita bangga karena kita berhasil memenuhi tujuan kita semasa dilahirkan.Penting untuk cantik dan fashionable. Tetapi lebih penting lagi untuk punya pemikiran-pemikiran yang dalam akan sesuatu. Penting untuk menjadi terkenal. Tetapi lebih penting lagi untuk terkenal karena melakukan panggilan kita."
- di adopsi dari blog kak Theoresia Rumthe _ Perempuansore.


So, pikirkanlah!
What your calling?
Karena kebahagiaan adalah panggilan.

Tulisan Kebahagiaan #8: Kebahagiaan dalam pertambahan usia

Minggu, 22 Januari 2012

Memang tidak akan pernah habis jika kita berbicara tentang indahnya hidup. Terlalu banyak hal yang tidak dapat diluapkan melalui kata-kata, untuk mengespresikan kebahagiaan hidup. Hidup yang indah dan sehat. Hidup yang dijalankan dengan rencana-rencana yang telah diatur, dan menunggu kejutan di balik setiap kejadian.

Hidup setiap orang berbeda-beda. Salah satu yang menbedakannya adalah waktu kehidupannya. Tuhan telah menetapkan seberapa panjang dan lama setiap manusia dapat menikmati hidupnya. Yang aku maksud adalah usia. Namun, seberapa lama pun usia manusia itu di tetapkan, kebahagiaan tetap merupakan suatu hal yang mutlak. Karena kebahagiaan setiap orang dikeluarkan melalui cara mereka sendiri. Aku percaya, ada nilai lebih ketika kita menikmati kebahagiaan dengan usia yang panjang.

Kebahagaiaan ketika kita melanjutkan perjalanan yang disebut hidup dengan usia yang telah dikumpulkan. Untuk itu, setiap orang yang merayakan hari jadinya, selalu berdoa untuk kebahagiaan selanjutnya. Dan aku percaya jika semakin bertambah waktumu untuk mengecap bahagia, maka semakin bahagialah dirimu.

Selamat ulang tahun , renya..!
Semoga kebahagiaan semakin bertambah ketika umurmu semakin bertambah pula.
God Bless You :)

Tulisan Kebahagiaan #7: Kebahagiaan adalah menghargai


Jumat, 20 Januari 2012

Suatu malam, ibu yang bangun sejak pagi, bekerja keras sepanjang hari,membereskan rumah tanpa pembantu. Jam tujuh malam, ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah. Sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.

Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telur gorengnya sedikit gosong.

Saya meliha ekspresi kepanikan ibu, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis.

Kami menunggu dengan tegang apa reaksi ayah yang pulang kerja dan sudah pasti capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong.

Luar biasa!
Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan tersenyum, dan kemudia berkata: " Bu, terima kasih, ya !"
Lalu ayah terus menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.

Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf karena telur dan tempe yang gosong itu, dan satu hal yang tidak pernah
saya lupakan adalah apa yang ayah katakan.

"Sayang, aku suka telur dan tempe yang gosong..."

Sebelum tidur, saya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayah, saya bertanya apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe yang gosong.

Ayah memeluk saya erat dengan kedua lengannya dan berkata, " Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sufah capek, Jadi sepotong telur dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapapun kok !"


Cerita itu mebuat saya merasakan indahnya menghargai. Menghargai melemahkan keegoisan. Dan saya percaya, menghargai adalah bagian dari cinta.
Cinta yang membuat kebahagiaan.
Dan Kebahagiaan adalah menghargai.

Tulisan Kebahagiaan #6: Hidup adalah Kebahagiaan

Kamis, 19 Januari 2012

"Ketika aku ingin kaya, aku lupa bahwa hidup adalah Kekayaan..."
"Ketika aku takut memberi, aku lupa bahwa semua yang aku miliki adalah pemberian..."
"Ketika aku takut rugi, aku lupa bahwa hidupku adalah sebuah keberuntungan karena bisa terlahir sebagai manusia dan mengenal Tuhan..."

Kenyataannya, Hidup itu memang sangat indah dan memang sangat cepat. Janganlah pernah berkata :" Esok 'kan masih ada waktu..." karena jarum jam tidak akan mau menunggumu untuk berhenti.

Adakalanya yang terindah memang bukanlah yang terbaik. Yang sempurna juga tidak selalu menjanjikan kebahagiaan.
Kebahagiaan ada pada hidup yang tidak sempurna. Karena pada hidup yang tidak sempurna, kita belajar menjadi kurang dan berusaha menjadikannya sempurna dengan hal-hal yang terbaik.

Itulah, kebahagiaan adalah hidup.


Tulisan Kebahagiaan #5: Kebahagiaan adalah memberi

Rabu, 18 Januari 2012

Pernahkah kamu merasakan kebahagiaan ketika memberi?
Kalau jawabannya tidak, maka kamu harus mencobanya sekarang !

Ada ungkapan yang menyatakan: "Happiness only real when shared"
Aku sangat setuju. Seperti yang aku bilang sebelumnya, kebahagiaan datang begitu saja. Kamu pasti bisa merasakannya. Kamu tahu? ketika kamu memberi, sebenarnya bukan saja ada kelegaan ketika bisa membantu, tetapi juga ada perasaan ikut bergembira karena sesungguhnya orang yang kita beri juga turut merasakan kebahagiaan. Hal ini bisa aku deskripsikan seperti Men charger 2 baterai. Mereka akan sama-sama terisi dan berbagi dalam ruang chargeran itu.
Indahnya memberi tidak pernah dapat di ungkapkan. Percayalah. Untuk itu, alamilah sendiri.

Kebahagiaan berteman akrab dengan cinta. Cinta adalah berbagi. Jika cinta tidak berbagi, maka hakikatnya adalah mati. Dengan catatan: cinta tidak berbagi hanya berlaku untuk cinta jenis eros.


Tulisan Kebahagiaan #4: Kebahagiaan: ketika air mata menetes

Selasa, 17 Januari 2012


Kamu tahu? Menangis itu tidak enak. Menangis selalu membuat energi menjadi cepat habis dan wajah menjadi sangat menyedihkan. Aku tahu.
Tapi, khusus untuk hari ini, aku tidak menangis karena kesedihan, tapi sebaliknya. Menangis karena kebahagiaan.

Apa itu menangis karena kebahagiaan?

mungkin bahasa yang sering diungkapkan adalah terharu. Tapi untuk makna yang lebih dalam, aku tidak menyebutnya dengan kata terharu, tetapi dengan kata : Menangis bahagia. Orang dapat menangis bahagia jika kapasitas kebahagiaan dalam dirinya begitu meluap-luap dan begitu besar. Yang biasanya dilihat adalah saat menikah, memilki anak dan (kadang-kadang) saat berpulang. Saat yang lain adalah ketika kamu berkomitmen tentang cinta dan segala yang diberikan karena cinta. Tapi, entah gendermu laki-laki atau perempuan, berotot atau tidak berotot, merasa kuat atau tidak, menangis adalah hal yang wajar bagi setiap orang.

Aku percaya, Tuhan tidak iseng menciptakan air mata untuk kita. Karena setiap manusia memang lemah. Tidak perlu malu untuk menangis. Yang perlu malu adalah orang-orangyang terlalu banyak menangis dan bersedih terus-terusan.

Menangis bukanlah hanya menjadi ekspresi kesedihan, tetapi tetesan air mata juga bisa menjadi ekspresi adanya penggalan kebahagiaan.
Saat ini, saya menangis karena kebahagiaan !
"Aku bisa melepaskannya.."


Tulisan Kebahagiaan #3: Kebahagiaan adalah bersyukur

Senin, 16 Januari 2012

Aku memang tidak pandai medeskripsikan sesuatu, apalagi menuangkannya dalam serentetan kata-kata dengan baik. Tapi, aku percaya, setiap orang bisa memaknai masing-masing apapun yang ingin mereka maknai. Aku percaya setiap orang pasti akan memaknai setiap hal yang mereka rasakan dengan baik. Hari ini, aku merasakan ini sepanjang hari. Bersyukur.

Apa itu bersyukur?

Aku tidak tau makna kata itu secara general. Tapi bagiku, bersyukur adalah saat "keberserahan penuh" dan "kepenuhan sukacita" bertemu. Bersyukur berawal dari 2 kata itu. Agak kurang baik memang, ketika aku bersyukur justru tidak setiap saat, namun hanya ketika ada hal-hal yang membuat aku untuk berfikir aku bersyukur.

Ketika aku menulis ini, aku ada pada masa dimana aku merasa bersyukur ketika ada sesuatu hal yang hilang. Bukan karena sesuatu yang hilang itu begitu buruk, sehingga hilangpun aku bersyukur, tapi justru sebaliknya. Aku bersyukur karena yang "besar" yang ada di kepalaku saat ini bukanlah hal yang hilang yang bisa membuatku depresi dan tidak melihat kebaikan hidup itu, tapi perspektif lainnya yang baik. Aku tak ada apa dalam pikiranku saat itu. Tapi, aku senang karena hanya hal baik yang aku pikirkan saat itu.

Rasa syukurku itu mungkin membuatku memiliki deskripsi seperti ini :
Aku terlalu percaya , ketika sesuatu ditakdirkan hilang, maka di sisi lain, ada sesuatu yang lain yang ditakdirkan muncul. Sesuatu yang baru dan memang datang, dengan sengaja untuk memperbaiki yang lama atau menggantikan yang lama dengan sesuatu yang baru. Dengan catatan: Yang baru itu adalah sesuatu yang lebih baik.

Tidak baik berfokus secara terus-menerus pada apa yang hilang. Akan lebih baik tidak melihat apa yang sudah hilang, dan hanya melihat apa yang baru yang disediakan.
Dan saat itu, aku tahu bahwa ketika aku bersyukur, aku juga bahagia.

Tulisan Kebahagiaan #2: Kebahagiaan: Aku membutuhan Tuhan


Minggu, 15 Januari 2012


Banyak hal yang orang lakukan sebagai ekspresi kebahagiaan. Hal yang paling sederhana misalnya: tersenyum. Ya, banyak orang yang tersenyum untuk mengungkapkan kebahagiaan. Tapi apakah yang dilakukan orang jika kebahagiaan itu tak kunjung datang?

Dapatkah terus tersenyum?

Tidak.

Aku baru-baru ini merasakan hal yang amat sangat penting yang terlupakan ketika orang sedang merasakan kebahagiaan. Mereka melupakan si pemberi kebahagiaan. Lupa memikirkan Ia. Lupa berterima kasih. Bahkan lupa menyembah dan mengisi ulangnya kepada Tuhan. Itulah yang kadang menyebabkan kebahagiaan hanya singgah sebentar dan tidah bertahan lama. Kapasitas kebahagiaan -tidak dapat dipungkiri- sangat cepat berkurang dan sangat lambat untuk bertambah. Ini perlu digarisbawahi. Pertanyaannya adalah Kamu mau merasakan kebahagiaan itu sampai berapa lama? Kebahagiaan bisa di ibaratkan seperti ember bocor. Harus selalu di isi ulang. Pertanyaan lain muncul: Lantas, isi ulang bagaimana?Jawabannya hanya satu. Kalau kamu mau kebahagiaanmu awet, Kamu hanya butuh Tuhan. Aku tahu kamu pasti mengerti bagaimana caranya mencari Tuhan yang kamu butuhkan.
Lakukanlah. Karena tidak ada yang bisa mengisi ulang kebahagiaan selain Dia.

Aku membutuhkan Tuhan.


Tulisan Kebahagiaan #1: Kebahagiaan: Tujuan atau Keputusan?


Sabtu, 14 Januari 2012

Setiap orang mengenal kata ini dengan baik. Kata dasarnya Bahagia. Hanya ditambahkan awalan ke- dan akhiran -an. Menjadikan kata dasar itu berubah menjadi kata benda. Maknanya sangat positif dan percayalah, kata benda itu sangat diinginkan oleh setiap orang dalam hidupnya.


Apa itu bahagia?


Apa lagi itu Kebahagiaan?

Aku tidak tahu. Aku tidak dapat mendeskripsikan benda yang satu ini. Tapi yang aku tahu, Benda ini hanya dapat di rasakan. Kalau kamu bertanya, apa ciri-ciri merasakan
bahagia, aku akan tegas menjawab pula: Aku tidak tahu. Tapi kembali lagi, yang aku tahu, merasakan kebahagiaan selalu saja otomatis. Berlangsung tiba-tiba. Ya, sama seperti Jatuh Cinta. Mungkin ada pula yang berkata bahwa kebahagiaan adalah saat dimana kita memiliki segalanya, memiliki kekayaan, kehidupan keluarga yang baik, kehidupan percintaan yang langgeng,atau bahkan ketika mencapai kesuksesan luar biasa. Tidak salah. karena setiap orang punya makna sendiri tentang kebahagiaan.

Bagiku, kebahagiaan itu adalah sebuah benda besar yang diciptakan oleh setiap orang. Aku percaya, ketika kia dilahirkan ke dunia, Tuhan sudah memberikan benih kebahagiaanitu kepada kita, dan sepanjang hidup kebahagiaan itu harus ditumbuhkan dan akhirnya terciptalah pohon kebahagiaan.

Jadi, apakah kebahagiaan itu? tujuankah? atau keputusan?

Jika kebahagiaan itu adalah tujuan, maka setiap orang yang pada akhirnya berpulang tanpa kebahagiaan,berarti adalah orang yang gagal menjalani kehidupan?
Jika kebahagiaan itu adalah keputusan, maka setiap orang yang selalu bersedih, adalah orang yang mengambil keputusan yang salah?

Aku tidak tahu jawaban pastinya, tapi kebahagiaan bisa menjadi tujuan dan keputusan. Bahkan bisa menjadi apa saja. Kebahagiaan itu akan menjadi tujuan, jika seseorang mengharapkan kebahagiaan menjadi motivasi berkarya dalam hidupnya. Kebahagiaan juga akan menjadi sebuah keputusan, jika seseorang berada dalam 2 pilihan dalam hidupnya yaitu: Larut dalam kesedihan masa lalu atau mengucapkan selamat datang pada kebahagiaan masa depan. Semua itu baik. Kebahagiaan itu Flexible. Selalu dapat ditempatkan dimanapun, kapanpun, dan sebagai apapun. Tapi 1 hal yang perlu digaris bawahi: Kebahagiaan tidak pura-pura dan tidak bisa di paksakan.

Karena kebahagiaan adalah bagian dari Kasih, dan kebahagiaan itu bisa menular.
Gunakan kebahagiaan dengan baik.